Ciwidey, Info Burinyay – SMP Negeri 1 Ciwidey, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, mengadakan Pesantren Kilat (Sanlat) untuk menyambut bulan suci Ramadhan 1446 H. Kegiatan ini mengusung tema Kuatkan Iman dan Rajut Persaudaraan dalam Kebersamaan: Mulai dari Santri Lalu Jadi Menteri. Sanlat berlangsung selama delapan hari, mulai Kamis, 13 Maret 2025, hingga Kamis, 20 Maret 2025. Seluruh siswa kelas 7, 8, dan 9 mengikuti kegiatan ini di kelas masing-masing.
Kepala SMPN 1 Ciwidey, Ahmad Rohman Somantri, S.Pd., M.MPd., yang diwakili Koordinator Kegiatan Sanlat , Iwan Hermawan, S.Pd.I., menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan memperdalam pemahaman agama siswa. Sebelum masuk ke materi utama, siswa melaksanakan tadarus Al-Qur’an sejak pukul 06.30 hingga 07.00 di bawah bimbingan wali kelas. Setelah itu, dari pukul 07.00 hingga 11.00, mereka mendapatkan materi dari para guru ngaji.
“Sebanyak 31 guru ngaji dari SMP Negeri 1 Ciwidey memberikan materi Sanlat. Kami fokus pada empat pokok bahasan, yaitu akhlak, tajwid, tauhid, dan fikih. Harapan kami, anak-anak memiliki akhlak lebih baik dan memahami ilmu agama dengan lebih mendalam. Dengan fokus pada pekan ini, pemahaman mereka terhadap tajwid, tauhid, dan fikih akan semakin mantap,” ujar Iwan.
Dra. N. Siti Kurniati, wali kelas 9i, menambahkan bahwa Sanlat ini memberikan pembekalan khusus bagi siswa kelas 9 yang akan lulus. Mereka mendapatkan materi Pendidikan Islam (PI), Akidah, Sejarah Kebudayaan Islam (SKI), serta praktik ibadah.
“Kami ingin membentuk siswa yang berakhlak mulia. Ilmu agama yang mereka peroleh akan menjadi bekal berharga di masa depan. Dengan pemahaman yang baik, mereka lebih siap menghadapi tantangan kehidupan dengan sikap bijak,” ungkapnya.
Ani Sumarni, salah satu guru ngaji, menegaskan pentingnya akhlak dalam ajaran Islam. Ia menyatakan bahwa ibadah tidak akan sempurna tanpa akhlak yang baik.
“Akhlak itu yang utama. Bagaimana seseorang bisa beribadah dengan baik jika akhlaknya buruk? Dalam Islam, akhlak menjadi fondasi utama. Oleh karena itu, kami selalu menekankan pentingnya meneladani Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman hidup,” tegas Ani.
Siswa juga merasakan manfaat besar dari Sanlat ini. Zakira Khaulah, siswi kelas 9i, mengungkapkan rasa senangnya karena memperoleh banyak ilmu baru.
“Saya sangat senang. Banyak ilmu yang saya dapatkan, mulai dari tajwid, fikih, tauhid, akhlak, hingga akidah. Semua materi sangat bermanfaat. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada bapak dan ibu guru yang telah mengadakan kegiatan ini. Sanlat ini benar-benar memberikan pengalaman berharga bagi kami,” kata Zakira.
Sanlat di SMP Negeri 1 Ciwidey diharapkan membawa dampak positif bagi seluruh siswa. Selain meningkatkan pemahaman agama, kegiatan ini juga mempererat ukhuwah Islamiyah antara siswa dan guru. Dengan adanya Sanlat, siswa tidak hanya memahami ajaran Islam secara teori, tetapi juga mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai bagian dari upaya membentuk generasi berakhlak dan berilmu, SMP Negeri 1 Ciwidey terus menghadirkan program yang mendukung pembelajaran agama. Melalui Pesantren Kilat, sekolah berharap dapat mencetak generasi muda yang cerdas secara akademik, berakhlak mulia, dan memiliki pemahaman agama yang kuat.