Info Burinyay
Kegiatan OrganisasiPeristiwa

Bupati Bandung Apresiasi Kiprah Pasundan Istri dalam Pelestarian Seni dan Budaya Sunda

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bandung, H. Wawan Ahmad Ridwan, S.T.T.P., M.S.I., saat membacakan sambutan tertulis dari Bupati Bandung, Dr. H. Dadang Supriatna, S.Ip., M.Si. pada pembukaan Workshop Seni Tari Klasik Sunda Dalam Rangka Milangkala Pasundan Istri Ke 95 di Grand Pasundan Convention Hotel Kota Bandung Pada Kamis, 1 Mei 2025

Bandung, Info Burinyay – Pasundan Istri, organisasi perempuan Sunda, merayakan ulang tahunnya yang ke-95 dengan menggelar Workshop Seni Tari Klasik Sunda. Kegiatan berlangsung di Grand Pasundan Convention Hotel, Kota Bandung.

Pada momen pembukaan, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bandung, H. Wawan Ahmad Ridwan, S.T.T.P., M.S.I., membacakan sambutan tertulis dari Bupati Bandung, Dr. H. Dadang Supriatna, S.Ip., M.Si. Dalam sambutan tersebut, Bupati menyampaikan ucapan selamat ulang tahun dan penghargaan atas kiprah Pasundan Istri.

Bupati menyatakan bahwa Pasundan Istri telah menjadi bagian penting dalam sejarah perempuan Sunda. Selama hampir satu abad, organisasi ini terus mendorong pelestarian budaya dan pemberdayaan perempuan. Kiprahnya terlihat nyata dalam berbagai program dan kegiatan sosial budaya.

Ia menilai bahwa perempuan Sunda, khususnya anggota Pasundan Istri, telah menunjukkan peran penting dalam menjaga serta menghidupkan kembali seni tari klasik. Mereka tidak hanya melestarikan warisan leluhur, tetapi juga membina generasi muda agar lebih mencintai budaya sendiri.

Bupati juga menyambut positif tema kegiatan, “Istri Sunda Binekas, Kabupaten Bandung Makin Bedas.” Menurutnya, tema ini sangat sesuai dengan visi pembangunan Kabupaten Bandung yang berbasis kearifan lokal dan berwawasan lingkungan.

Ia menegaskan bahwa perempuan yang “binekas” atau tangguh memiliki peran penting dalam membentuk masyarakat yang kuat dan berdaya saing. Dengan karakter kuat dan semangat juang tinggi, perempuan bisa menjadi penggerak utama menuju masa depan yang lebih baik.

Melalui kegiatan ini, Bupati berharap masyarakat semakin mengenal, memahami, dan mencintai seni tari klasik Sunda. Selain itu, ia mendorong agar generasi muda, khususnya perempuan, lebih terlibat aktif dalam pelestarian budaya.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, organisasi perempuan, dan masyarakat. Menurutnya, pelestarian budaya tidak dapat berjalan sendiri. Semua pihak harus bergandengan tangan agar warisan budaya tetap hidup dan berkembang.

Baca Juga
Musyawarah Daerah II ABPEDNAS Jawa Barat 2025: Optimalisasi Peran BPD Menuju Jabar Istimewa

Lebih lanjut, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus menjaga jati diri bangsa melalui budaya. Seni tari klasik Sunda bukan hanya hiburan, tetapi juga identitas dan kekuatan daerah yang harus dijaga bersama.

Bupati menyampaikan terima kasih atas dedikasi yang telah diberikan Pasundan Istri selama ini. Ia berharap organisasi ini semakin kuat dan terus menjadi sumber inspirasi bagi perempuan Sunda.

“Teruslah berkarya dan menginspirasi. Jadilah garda terdepan dalam pemberdayaan perempuan dan pelestarian budaya di Kabupaten Bandung,” ujar Bupati dalam sambutannya.

Workshop tersebut menghadirkan pelatih tari, pengamat budaya, serta pelajar dan mahasiswa yang tertarik pada seni tradisional. Kegiatan ini juga menjadi ruang interaksi antar generasi dalam mengenalkan kembali seni klasik kepada masyarakat luas.

Dengan semangat kebersamaan dan cinta budaya, Pasundan Istri terus melangkah menjaga warisan leluhur. Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa perempuan Sunda tetap berdiri tegak dalam pelestarian budaya dan pembangunan masyarakat.

Related posts

Leave a Comment

* By using this form you agree with the storage and handling of your data by this website.