Soreang, Info Burinyay – Cakra Amiyana, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bandung, menekankan pentingnya penguatan integritas dan budaya kerja antikorupsi bagi kepala perangkat daerah. Dalam sambutannya pada acara sosialisasi yang berlangsung di Hotel Grand Sunshine, Cakra menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan komitmen bersama untuk meningkatkan kualitas Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung.
Sosialisasi ini dihadiri oleh para kepala perangkat daerah dan ASN, bertujuan untuk mendukung misi keempat Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung. Misi tersebut berfokus pada pengoptimalan tata kelola pemerintahan melalui birokrasi yang profesional dan mengedepankan nilai-nilai keagamaan.
Cakra menjelaskan bahwa korupsi adalah musuh bersama yang dapat merusak tata kelola pemerintahan. Lebih jauh, ia mengungkapkan bahwa korupsi juga menghambat pembangunan serta mengakibatkan kerugian bagi negara dan masyarakat.
Sebagai ASN, tanggung jawab untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat menjadi alasan utama mengapa sikap antikorupsi sangat penting. Cakra menekankan bahwa nilai-nilai integritas mutlak harus dimiliki oleh setiap ASN agar terhindar dari godaan korupsi.
“Integritas berarti bertindak secara konsisten antara apa yang dikatakan dan tingkah laku sesuai dengan nilai-nilai yang dianut,” ujarnya.
Menurutnya, integritas harus menjadi syarat utama untuk menumbuhkan budaya dan sikap antikorupsi.
Cakra juga menegaskan bahwa ASN sebagai pengemban amanah harus berada di garda terdepan dalam menjalankan integritas. Oleh karena itu, ia menilai kegiatan sosialisasi ini sangat penting bagi para kepala perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung.
“Para peserta sosialisasi harus mendapatkan pemahaman mendalam tentang budaya antikorupsi. Ini bertujuan untuk mengembangkan ASN yang berintegritas,” tambahnya.
Artikel IB ———-Cakra menggarisbawahi tiga hal penting yang harus dijalankan bersama. Pertama, komitmen terhadap integritas setiap aparatur pemerintah, mulai dari pimpinan hingga staf.
“Setiap individu harus memiliki komitmen yang kuat untuk menolak segala bentuk korupsi. Integritas adalah kunci utama untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik,” tegasnya.
Kedua, pencegahan melalui sistem yang kuat. Cakra menekankan pentingnya memperkuat sistem pengawasan dan akuntabilitas di semua sektor. Dengan langkah ini, celah-celah untuk korupsi bisa ditekan sekecil mungkin. Ia juga menyebutkan bahwa teknologi informasi dan keterbukaan data publik harus dimanfaatkan untuk meminimalkan potensi tindakan korupsi.
Ketiga, penanaman budaya kerja antikorupsi sejak dini.
“Mari kita bersama-sama menanamkan nilai-nilai antikorupsi ini,” ajaknya.
Cakra menjelaskan sembilan nilai antikorupsi, yaitu jujur, mandiri, tanggung jawab, berani, sederhana, peduli, disiplin, adil, dan kerja keras. Ia mendorong penerapan nilai-nilai ini tidak hanya dalam lingkup birokrasi, tetapi juga di lingkungan masyarakat.
Cakra percaya bahwa dengan budaya yang kuat dan konsisten, kita dapat membangun lingkungan yang sehat dan bersih dari korupsi.
“Kita harus tumbuhkan nilai kejujuran dalam mengembangkan tanggung jawab yang telah diamanatkan,” ujarnya dengan penuh semangat.
Di akhir sambutannya, Cakra berharap kegiatan sosialisasi ini dapat memberikan banyak ilmu dan manfaat bagi semua peserta.
“Kita harus bersama-sama mewujudkan ASN Kabupaten Bandung yang semakin BEDAS (Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis, dan Sejahtera),” tegasnya.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan setiap ASN dapat berperan aktif dalam menegakkan nilai-nilai integritas dan antikorupsi. Masyarakat juga diharapkan dapat merasakan dampak positif dari upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam membangun pemerintahan yang bersih dan akuntabel.
Dengan demikian, kita semua dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang.