Jatinangor, Info Burinyay – Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin menegaskan keyakinannya terhadap kapasitas lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Angkatan XXXI. Dalam sambutannya, beliau menyebutkan bahwa 1.079 Pamong Praja Muda yang baru dilantik memiliki pengetahuan luas, pemahaman budaya mendalam, dan karakter kuat. Lebih jauh, mereka juga dibekali dengan kemampuan koordinasi dan kolaborasi yang efektif dengan berbagai komponen birokrasi.
Menurut Wakil Presiden, “Mereka mampu membangun komunikasi baik dengan masyarakat, menemukan cara kerja inovatif, serta meninggalkan metode lama yang lambat dan berbelit-belit.”
Keyakinan ini didasarkan pada keberhasilan para Pamong Praja Muda dalam melewati proses penyaringan yang ketat serta pembelajaran yang intensif hingga pelantikan hari ini.
Acara pelantikan berlangsung di Lapangan Abdi Praja IPDN Kampus Jatinangor. Selain Wakil Presiden, acara ini juga dihadiri oleh Wakil Menteri Dalam Negeri RI, Plt. Sekretaris Jenderal Kemendagri, jajaran eselon I Kemendagri, Pj. Gubernur, serta forkopimda Provinsi Jawa Barat. Mereka semua turut menyaksikan momen bersejarah ini.
Lebih lanjut, Wakil Presiden menekankan peran penting Pamong Praja Muda dalam Pilkada 2024.
“Saya harap Pamong Praja Muda dapat membantu menciptakan iklim Pilkada yang baik dan melahirkan pemimpin daerah berkualitas,” tambahnya.
Apresiasi tinggi juga diberikan kepada Rektor IPDN, Prof. Dr. Drs. H. Hadi Prabowo, M.M., serta civitas akademika IPDN yang telah berhasil mempertahankan kualitas pendidikan di tengah tantangan birokrasi.
Rektor IPDN diwakilkan oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Yudi Rusfiana, S.IP., M.Si. Beliau menyampaikan bahwa Pamong Praja Muda Angkatan XXXI diberi nama “LC PRATISTA”. Nama ini melambangkan pamong praja yang telah melawan COVID (LC) dan “Pratista” yang berarti praja tiga satu.
“Mereka adalah pamong praja yang lengkap dengan ilmu pengetahuan, teknologi, serta disiplin. Kami berharap mereka dapat menjadi pelayan masyarakat yang baik, prima, disiplin, dan humanis,” jelasnya.
Dr. Yudi juga menambahkan bahwa IPDN kini setara dengan lulusan institusi lain, berkat integrasi ilmu teknologi dalam kurikulum. “Saya bangga dan terharu melihat para praja yang tangguh ini berhasil melawan COVID. Kami berharap mereka menjadi birokrat profesional, unggul, tangguh, dan berdaya saing,” ujarnya.
Selanjutnya, pada pelantikan tahun ini, Saddam Al-Yasri Firstya, S.Tr.I.P dari Provinsi Lampung, meraih penghargaan Kartika Astha Brata sebagai lulusan terbaik. Sembilan lulusan lainnya juga mendapatkan penghargaan Kartika Sapta Abdi Praja I. Mereka adalah Afrina Nurlaili Hanifah, S.Tr.I.P., dengan IPK 3,86 dari Provinsi Jawa Timur; Arda Geby Ayu Salsa, S.Tr.I.P., dengan IPK 3,83 dari Provinsi Bangka Belitung; Nurul Aryani Husain, S.Tr.I.P., dengan IPK 3,81 dari Provinsi Sulawesi Tengah; Margareta Patricia Mardianus, S.Tr.I.P., dengan IPK 3,80 dari Provinsi Nusa Tenggara Timur; Ahmed Nur Prastowo, S.Tr.I.P., dengan IPK 3,80 dari Provinsi Yogyakarta; Novita Roma Uli Manurung, S.Tr.I.P., dengan IPK 3,77 dari Provinsi Riau; Nur Indah Aminanti Putri, S.Tr.I.P., dengan IPK 3,76 dari Provinsi Jawa Timur; Agnes Andrea Damayanti, S.Tr.I.P., dengan IPK 3,75 dari Provinsi Jawa Tengah; dan Wanikmal Wakil, S.Tr.I.P., dengan IPK 3,73 dari Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Secara keseluruhan, pelantikan ini menunjukkan komitmen IPDN dalam mencetak birokrat yang tidak hanya kompeten tetapi juga siap menghadapi tantangan zaman dengan integritas dan profesionalisme tinggi.
Sumber : Kepala Bagian Hubungan Masyarakat
La Ode Muhamad Alam Jaya, S.STP., M.Si